Maag dapat terjadi karena adanya luka didalam lambung. Luka ini bisa terjadi karena adanya zat korosif dalam lambung dalam jumlah yang berlebihan. Hal ini terjadi karena adanya enzim pepsin dan Asam lambung. Kedua zat ini merupakan enzim dan zat yang dibutuhkan dalam proses pencernaan makanan. Bila lambung dalam keadaan kosong, maka zat-zat tersebut diatas akan mengiritasi dinding lambung. Inilah yang menyebabkan terjadinya rasa nyeri.
Beberapa keadaan, seperti stress dan marah dapat memicu terjadinya sakit lambung. Jadi orang temperamental lebih beresiko terhadap maag. Infeksi bakteri Helicobakter Pylori juga bisa menyebabkan tukak lambung. Jika ada infeksi, pemberian obat antibiotik tidak dapat dihindarkan.
Gejala kambuhnya sakit lambung (maag, gastritis) sangat khas. Nyeri di lambung dan ulu hati, melilit, kembung dan kadang disertai mual dan muntah. Meski gejalanya hampir serupa, namun sakit lambung (maag, gastritis, tukak) dibedakan menjadi :
Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari infeksi oleh Helicobacter pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung).
Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-tiba.
Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan analgesik non-steroid, penyakit Crohn dan infeksi baik virus maupun bakteri. Gastritis ini terjadi secara perlahan pada orang-orang yang sehat, bisa disertai dengan perdarahan atau pembentukan ulkus (borok, luka terbuka).
Obat Sakit Lambung (Maag, Gastritis)
Obat sakit maag, jika tidak disertai infeksi, bekerja dengan 3 cara, yaitu menetralkan asam lambung, mengurangi produksi asam lambung dan melindungi dinding lambung.Obat yang menetralkan asam lambung disebut antasida. Obat jenis ini banyak beredar, diantaranya Mylanta, Sanmaag, Promaag, Farmacrol, Plantacid. Obat ini berisi zat basa yang akan menetralkan asam lambung dan juga menginaktifkan pepsin.
Obat yang mengurangi produksi asam lambung terdiri dari H2 blocker, seperti cimetidin (Tagamet, Ulsikur), ranitidin (Rantin, Zantac, Renatac). Obat ini memblokade reseptor H2 sehingga produksi asam lambung akan terkurangi.
Jenis yang lain adalah proton pump inhibitor. Obat ini bekerja dengan menghambat pompa proton pada saat terjadinya produksi asam lambung. Dengan penghambatan pompa proton ini, produksi asam lambung akan terkurangi. Obat jenis ini misalnya lansoprazole (Lancid, Lasgan, Compraz, Prazotec) dan omeprazole (Dusencer, Pumpitor).
Jenis berikutnmya adalah pelindung dinding lambung. Obat ini bekerja dengan cara melapisi dinding lambung sehingga terlindungi dari sifat iritasi pepsin dan asam lambung. Sukralfat (Inpepsa, Neciblok) dan fucoidan (Fucohelix, Mozuku) merupakan obat yang secara luas digunakan untuk melindungi asam lambung.
Jika gastritis tersebut diserati infeksi, maka obat antibiotik diberikan untuk mengatasi infeksi tersebut. Bakteri Helicobakter Pylori merupakn bakteri penyebab tukak lambung. Obat yang efektif untuk bakteri ini adalah amoksisilin (Kalmoxilin, Amoxsan) dan metronidazol (Trichodazol, Flagyl, Nidazole)
Meski banayak tersedia obat lambung yang manjur, namun tindakan terbaik adalah pencegahan. Jadi makanlah dengan teratur dan jaga kebersihan agar tidak terjadi infeksi.
Makasih gan buat infonya, ini terbukti manjur untuk saya :D
ReplyDelete