Jangan bermain api, sebab bisa terbakar. Jika terbakar, terjadi luka bakar. Jika ada luka bakar, ya perluobat untuk luka bakar. Begitu kan urutannya? Hanya saja perlu diketahui, luka bakar tidak melulu terjadi karena api. Beberapa zat kimia yang bersifat iritan (asam dan basa kuat) bisa menyebabkan luka bakar. Selain itu arus listrik juga bisa menyebabkan luka bakar. Jadi luka bakar bakar bisa terjadi karena panas, bahan kimia maupun listrik.
Menurut beratnya (jumlah jaringan dan kedalaman luka), luka bakar dibagi menjadi :
1. Luka Bakar Derajat I
Merupakan luka bakar yang paling ringan. Kulit yang terbakar menjadi merah, nyeri, sangat sensitif terhadap sentuhan dan lembab atau membengkak.Jika ditekan, daerah yang terbakar akan memutih; belum terbentuk lepuhan.
2. Luka Bakar Derajat II
Menyebabkan kerusakan yang lebih dalam. Kulit melepuh, dasarnya tampak merah atau keputihan dan terisi oleh cairan kental yang jernih. Jika disentuh warnanya berubah menjadi putih dan terasa nyeri.3. Luka Bakar Derajat III
Menyebabkan kerusakan yang paling dalam. Permukaannya bisa berwarna putih dan lembut atau berwarna hitam, hangus dan kasar. Kerusakan sel darah merah pada luka menyebabkan luka bakar berwarna merah terang. Kadang daerah yang terbakar melepuh dan rambut/bulu di tempat tersebut mudah dicabut dari akarnya. Jika disentuh, tidak timbul rasa nyeri karena ujung saraf pada kulit telah mengalami kerusakan.Jaringan yang terbakar bisa mati. Jika jaringan mengalami kerusakan akibat luka bakar, maka cairan akan merembes dari pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan.
Pada luka bakar yang luas, kehilangan sejumlah besar cairan karena perembesan tersebut bisa menyebabkan terjadinya syok. Tekanan darah sangat rendah sehingga darah yang mengalir ke otak dan organ lainnya sangat sedikit.
Obat Luka Bakar
Sekitar 85% luka bakar bersifat ringan dan penderitanya tidak perlu dirawat di rumah sakit. Untuk membantu menghentikan luka bakar dan mencegah luka lebih lanjut, sebaiknya lepaskan semua pakaian penderita. Kulit segera dibersihkan dari bahan kimia (termasuk asam, basa dan senyawa organik) dengan mengguyurnya dengan air.Untuk luka bakar ringan, luka bakar ringan harus segera dicelupkan ke dalam air dingin. Luka bakar kimia sebaiknya dicuci dengan air sebanyak dan selama mungkin. Cuci dengan lembut dengan air yang diberi zat antiseptik (Dettol). Jika sudah bersih, luka diolesi dengan krim antibiotik (Bioplacenton, Dermazin).
Pemberian antibiotik secara oral kadang tidakl diperlukan. Namun jika dipandang perlu, beberapa obat antibiotik seperti amoksisilin (Kalmoxilin, Amoxsan) ataupu Co-Amoxyclav (Clavamos, Claneksi,Clabat), maupun ciprofloxacin (Baquinor, Quinox, Interflox) dapat diberikan secara oral.
Untuk luka bakar berat, harus segera ditangani, sebaiknay segera dibawa ke rumah sakit. Kepada korban kebakaran biasanya diberikan oksigen melalui masker untuk membantu menghadapi efek dari karbon monoksida (gas beracun yang sering terbentuk di lokasi kebakaran). Untuk mengobati luka bakar yang berat kadang digunakan terapi oksigen hiperbarik, dimana penderita ditempatkan dalam ruangan khusus yang mengandung oksigen bertekanan tinggi. Jika terjadi cedera pada saluran udara dan paru-paru akibat kebakaran, biasanya dipasang alat bantu pernafasan. Intuk menghindari infeksi tetanus, diberikan booster tetanus.
Luka bakar adalah luka yang sangat rentan terhadap infeksi. Untuk mengantisipasi hal ini terutama untuk luka bakar berat, diberikan obat antibiotik spektrum luas, baik melalui oral maupun memalui infus. Obat antibiotik yang sering digunakan adalah cefadroxil (Bidicef, Longcef,Sedrofen), Ceftriaxone (Broadced, Brospec). Digunakanya obat antibiotik ini untuk menghindari terjadinya infeksi yang meluas.
Sedangkan untuk menghilangkan rasa nyeri, beberapa analgesik seperti asam mefenamat (Mefinal, Ponalar), ketoprofen (Kaltrofen, Pronalges, Nasaflam) diberikan secara oral maupun melalui suntikan/infus).
0 Comment:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik dan sopan